Memasyarakatkan Ilmu Mengilmukan Masyarakat
Senin, 13 September 2021
Minggu, 29 Agustus 2021
Minggu, 11 Juli 2021
Jumat, 05 Februari 2021
Senin, 03 Desember 2018
Kamis, 04 September 2014
KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendidik adalah kewajiban setiap orang
dan merupakan pekerjaan yang mulia. Baik
buruknya kualitas anak didik di sekolah sebagai produk pendidikan amat
ditentukan oleh proses pendidikannya. Jadi proses pendidikan yang berkualitas
akan menghasilkan produk
Kamis, 14 Agustus 2014
MASYARAKAT CYBER
MASYARAKAT CYBER
A.Cybercommunity
1. Masyarakat global dan Pembentukan Cybercommunity
Community-masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hokum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi
PERSPEKTIF SOSIOLOGI MENGENAI PERCERAIAN
PERSPEKTIF SOSIOLOGI MENGENAI PERCERAIAN
Pola Pencegahan Terjadinya Perceraian dan Mengatasi Masalah Perkawinan
Dalam sistem keluarga goode mengemukakan ada beberapa pola pencegahan terjadinya perceraian:
1. Pola pertama adalah dengan cara merendahkan atau menekan keinginan-keinginan individu tentang apa yang bisa diharapkan dari sebuah perkawinan.
2. Pola kedua adalah dengan cara menanamkan nilai yang tidak mementingkan hubungan kekerabatan daripada hubungan suami-istri dalam
Verifikasi dan validasi peserta didik untuk persiapan UN tahun 2014 2015
Diposting Tanggal: 12 Agustus 2014
Informasi mengenai verifikasi dan validasi peserta didik SMA, SMK, dan SMLB
- Data peserta didik untuk ujian nasional tahun 2014/1015 akan diambil oleh Puspendik dari data base yang ada pada PDSP, sementara PDSP akan melakukan mengumpulan data nya dari Dapodikdas dan Dapodikmen, siswa peserta ujian nasional yang akan dilakukan verval adalah siswa yang telah mempunyai NISN
- Bagi siswa yang belum mempunyai NISN diharapkan agar segera memasukan datanya kedalam dapodik khususnya siswa kelas VI, IX dan XII, dan akan diberikan NISN oleh PDSP
SISTEM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP BERBAGAI SUKU DI INDONESIA
SISTEM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP
BERBAGAI SUKU DI INDONESIA
BERBAGAI SUKU DI INDONESIA
A. Peralatan dan Perlengkapan Dapur
1. Suku Batak a. Panutuan dan Tutu Panutuan dan Tutu adalah alat untuk menggiling bumbu dapur. Panutuan dan Tutu terbuat dari batu atau kayu. Panutuan adalah wadah tempat bumbu akan digiling, sedangkan Tutu adalah batu atau kayu penggiling bumbu itu. Tutu ini dinamai juga Papene.
b. Papene
Papene adalah Sapa kecil tanpa kaki. Besarnya sekitar ± 30-40 cm. Biasanya Papene ini digunakan pada kesempatan sehari-hari.
c.Hansung atau Hiong
adalah bejana untuk mengambil air dari sumber air (sumur, pancuran atau sungai) dan sekaligus tempat penyimpanannya. Hansung atau Hiong adalah tabung besar yang terbuat dari bambu besar dengan ruas buku yang panjang.Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapi kadang-kadang tidak.Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisan atau ukiran mitis.Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansung atau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan tuak.
Jumat, 08 Agustus 2014
JADWAL PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU TRIWULAN I, II, III, IV TAHUN 2014
JADWAL PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU
TRIWULAN I, II, III, IV TAHUN 2014
Penyaluran Tunjangan Profesi Guru
atau tunjangan sertifikasi guru tahun 2014 akan segera direalisasikan setelah
pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia
Nomor : 61/PMK.07/2014. Berdasarkan pasal 4, PMK Nomor : 61/PMK.07/2014 tentang
Pedoman umum dan alokasi tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah
kepada Daerah provinsi, Kabupaten dan Kota tahun Anggaran 2014, penyaluran atau
pencairan tunjangan profesi / sertifikasi guru dilakukan secara triwulanan
dengan mekanisme pemindahan buku dari Rekening Kas Umum Negara Ke Rekening Kas
Umum Daerah, yaitu:
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA
KURIKULUM 2013
MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI SMA
Setiap
mata pelajaran memiliki struktur kurikulum yang dapat memberikan ciri atau
karakteristik tertentu sehingga membedakannya dengan mata pelajaran lain.
Begitu pula halnya dengan Sosiologi. Pada kurikulum 1984 mata pelajaran
Sosiologi masih digabung/ disatukan dengan mata pelajaran Antropologi,
sedangkan mulai Kurikulum 1994 mata pelajaran Sosiologi sudah terpisah dari
mata pelajaran Antropologi.
Untuk
melacak kurikulum pembelajaran Sosiologi di SMA sesuai dengan kurikulum yang
berlaku pada periode tertentu bukanlah perkara mudah – khususnya Kurikulum 1984 dan Kurikulum 1994. Ketersediaan dokumen
penunjang kurikulum yang seharusnya dapat di akses, misalnya melalui Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud ternyata tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dokumen tersebut diperlukan agar diperoleh keterangan atau
informasi yang lengkap mengenai bagaimana tujuan pembelajaran Sosiologi di
sekolah menengah didesain dan diimplementasikan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku pada periode tertentu. Berdasarkan hasil penelusuran, informasi
mengenai tujuan pembelajaran Sosiologi pada Kurikulum 1984 (GBPP 1987) dan Kurikulum
1994 (GBPP 1999) diperoleh melalui pengantar yang ada di buku teks Sosiologi
SMA/ SMU. Sedangkan tujuan pembelajaran Sosiologi pada Kurikulum 2004,
Kurikulum 2009, dan Kurikulum 2013 diperoleh melalui dokumen resmi yang
dikeluarkan Depdiknas/ Kemdikbud baik cetak maupun online.
Bersumber
dari kurikulum yang berlaku pada periode tertentu (seperti telah disebutkan di
atas), maka beberapa karakteristik, tujuan pembelajaran, dan fungsi pengajaran
Sosiologi di SMA dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Kurikulum
1984 (GBPP 1987)
Kurikulum
1984 menjadi awal mula Sosiologi sebagai disiplin ilmu diajarkan secara formal
di sekolah menengah sebagai mata pelajaran dalam program atau kelompok ilmu
sosial di Indonesia. Dalam Kurikulum 1984, mata pelajaran Sosiologi masih
digabung dengan mata pelajaran Antropologi. Berdasarkan GBPP (Garis-garis Besar
Program Pengajaran) Bidang Studi Sosiologi dan Antropologi yang telah
disempurnakan, bertujuan untuk:
a. mengembangkan
kepekaan menganalisa kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang berperan dalam
kenyataan sosial yang dihadapinya, melalui pemahaman mengenai realita kehidupan
sosial dan dinamika manusia sebagai makhluk sosial dengan kebudayaan sebagai
pedoman hidupnya
b. pemahaman
mengenai kewajaran dari keaneka ragaman, kesamaan dan kesejajaran budaya di
kalangan kelompok-kelompok etnis dan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan lainnya
c. pemahaman
mengenai peranan dan perkembangan kebudayaan nasional bagi bangsa Indonesia
d. kemampuan
mengidentifikasi kendala-kendala dan pendorong-pendorong (stimulant) sosial
budaya terhadap pembangunan
2.
Kurikulum
1994 (GBPP 1999)
Berdasarkan
Kurikulum SMU dan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) 1994 yang
disempurnakan berdasarkan Suplemen GBPP 1999, dijelaskan bahwa Sosiologi di
Sekolah Menengah Umum merupakan pengetahuan mengenai hubungan-hubungan sosial
warga masyarakat dalam kedudukan dan peran masing-masing, nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang mendasari dan mempengaruhi masalah sosial, perubahan
sosial budaya, dan masalah-masalah sosial-budaya yang berkaitan dengan proses
adaptasi manusia dengan lingkungannya.
Tujuan
pengajaran Sosiologi sesuai Kurikulum 1994 adalah untuk mengembangkan sikap dan
perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi perbedaan-perbedaan di
masyarakat, perbedaan kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah
sosial-budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari (Waridah, Sukardi,
Sunarto, 2001; Trijono, Suharko, 1998). Dengan demikian, pengajaran Sosiologi
di SMU mempunyai fungsi, yaitu:
a. menanamkan
kesadaran dan pemahaman tentang kemajuan masyarakat dan kebudayaan, serta
adanya perbedaan-perbedaan situasi sosial (kedudukan dan peran sosial) yang
mempengaruhi sikap dan perilaku sosial warga masyarakat tertentu;
b. mengembangkan
sikap saling menghargai dan memupuk solidaritas sosial untuk mencapai
ketertaturan dalam masyarakat, menuju kepada terbentuknya masyarakat madani Indonesia (masyarakat sipil
Indonesia).
c. memahami
seluk beluk masyarakat dan pola-pola interaksi yang terjadi di dalamnya, dalam
rangka memahami diri sendiri dan masyarakat tempat individu berada
3.
Kurikulum
2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi/ KBK)
Dalam
Kurikulum 2004 atau yang dikenal dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), disebutkan bahwa Sosiologi sebagai sebuah ilmu sosial, sudah sepantasnya
berada di posisi terdepan dalam upaya bersama-sama melalui pemikiran kritis dan
memberikan alternatif-alternatif teoritis dalam menjawab tantangan yang ada
sekarang dan di masa depan (Mu’in, 2005). Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
ini, pengajaran Sosiologi di SMA berfungsi meningkatkan kemampuan berpikir,
berperilaku, dan berinteraksi dalam keragaman realitas sosial dan budaya berdasarkan
etika. Sedangkan tujuan pengajaran Sosiologi di SMA mencakup dua sasaran
sebagai berikut:
a. secara
kognitif bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar Sosiologi agar siswa
mampu memahami dan menelaah secara nasional komponen-komponen dari individu,
kebudayaan dan masyarakat sebagai sistem
b. secara
praktis bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sikap dan perilaku siswa
yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan,
situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari
Bila
dibandingkan dengan Kurikulum 1994 dan Suplemen GBPP 1999, maka mulai Kurikulum 2004 ini pengajaran Sosiologi sudah
diorganisasikan dalam bentuk struktur kurikulum berdasarkan pada standar isi
dan standar proses, yang terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD). Berikut penjabaran SK dan KD mata pelajaran Sosiologi sesuai dengan
kelas masing-masing
Tabel 1.
Standar Isi Kurikulum 2004 Berbasis
Kompetensi
Mata Pelajaran Sosiologi SMA
Kelas
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
X
|
Menganalisis nilai dan norma dalam membentuk
keteraturan hidup bermasyarakat
|
1.1
Menganalisis peranan
Sosiologi-Antropologi dalam mengkaji masyarakat sebagai sistem sosial budaya
yang dinamis
1.2
Menganalisis
interaksi sosial sebagai dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika
sosial budaya
1.3
Menganalisis proses
sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
1.4
Menganalisis
terjadinya perilaku menyimpang
|
XI
|
Menganalisis berbagai faktor penyebab konflik
sosial dan dampaknya serta memberikan alternatif pemecahannya
|
1.1
Menganalisis konflik
dan integrasi sosial
1.2
Menganalisis
bentuk-bentuk struktur sosial
1.3
Menganalisis
konsekuensi perubahan struktur sosial
1.4
Menganalisis dinamika
kebudayaan
1.5
Mengembangkan sikap dalam
masyarakat multikultural
|
XII
|
Menerapkan berperilaku yang tepat dalam menghadapi
pengaruh atau tantangan perubahan sosial
|
1.1
Menganalisis
mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budaya
1.2
Menganalisis
perubahan sosial budaya di masyarakat
1.3
Merancang dan melakukan
penelitian sederhana tentang perubahan sosial budaya
|
Sumber: Depdiknas,
2003
4.
Kurikulum
2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP)
Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi disebutkan bahwa Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi
kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti
sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan
sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi
mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai
ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan
kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis.
Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas
sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam
kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama
berkembang di lingkungan akademika, secara teoretis sosiologi memiliki posisi
strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan
budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis
dan alternatif menjawab tantangan yang
ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap
terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi,
desentralisasi dan otonomi, penegakan
HAM, good
governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan
hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.
Pembelajaran
sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena
kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran
mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam
pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan
nyata di masyarakat. Mata pelajaran Sosiologi diberikan pada tingkat pendidikan
dasar sebagai bagian integral dari IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai
mata pelajaran tersendiri.
Mata pelajaran sosiologi bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami
konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,
lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai dengan terciptanya
integrasi sosial
b. Memahami
berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat
c. Menumbuhkan
sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat
Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sosiologi di Sekolah
Menengah (SMA) dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.
Standar Isi Kurikulum 2006 (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP)
Mata Pelajaran Sosiologi SMA
Kelas X,
Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami
perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat
|
1.1 Menjelaskan
fungsi sosiologi sebagai ilmu yang
mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
1.2 Mendeskripsikan
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
1.3 Mendeskripsikan
proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan
dinamika kehidupan sosial
|
Kelas X,
Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
2. Menerapkan
nilai dan norma
dalam
proses pengembangan
kepribadian
|
2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses
dalam pembentukan kepribadian
2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku
menyimpang dan sikap-sikap anti sosial
2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam
kehidupan bermasyarakat
|
Kelas XI,
Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami
struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial
|
1.1 Mendeskripsikan
bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
1.2 Menganalisis
faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat
1.3 Menganalisis
hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial
|
Kelas XI,
Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
2. Menganalisis
kelompok sosial
dalam
masyarakat multikultural
|
2.1 Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural
2.2 Menganalisis perkembangan kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural
2.3 Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural
|
Kelas XII,
Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami
dampak perubahan sosial
|
1.1 Menjelaskan
proses perubahan sosial di masyarakat
1.2 Menganalisis
dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
|
2. Memahami
lembaga sosial
|
2.1 Menjelaskan
hakikat lembaga sosial
2.2 Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga
sosial
2.3 Mendeskripsikan
peran dan fungsi lembaga sosial
|
Kelas XII,
Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
3. Mempraktikkan
metode penelitian sosial
|
3.1 Merancang
metode penelitian sosial secara
sederhana
3.2 Melakukan
penelitian sosial secara sederhana
3.3 Mengkomunikasikan
hasil penelitian sosial secara sederhana
|
5.
Kurikulum
2013 (K-13)
Kurikulum
2013 khususnya untuk jenjang SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
Kelompok Peminatan, pilihan Lintas
Minat, dan/atau pilihan Pendalaman Minat. Kelompok Peminatan terdiri atas
Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Sejak
kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan
dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai
UN SMP/MTs dan/atau
rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement
test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog
dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA.
Kelompok
mata pelajaran peminatan bertujuan antara lain: (a) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (b) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu: Peminatan
Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Berbeda dengan
kurikulum sebelumnya, dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Sosiologi masuk dalam
kelompok mata pelajaran peminatan. Artinya, jika sejak kelas X (di mana peserta
didik memulai pendidikan di tingkat SMA) tidak mengambil peminatan sosial, maka
siswa tersebut tidak akan mempelajari Sosiologi selama menempuh pendidikan di
jenjang SMA, karena Sosiologi termasuk dalam kelompok peminatan sosial. Dalam
kurikulum-kurikulum sebelumnya, Sosiologi termasuk dalam mata pelajaran wajib
untuk kelas X. Sedangkan untuk kelas XI dan XII, jika siswa memilih/ mengambil
program ilmu sosial, maka mereka sudah pasti akan mempelajari mata pelajaran
Sosiologi.
Penjelasan
lebih lanjut terkait struktur kurikulum SMA dapat diketahui dari Salinan
Lampiran Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Dalam dokumen
tersebut disebutkan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Struktur
kurikulum terdiri atas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi
Inti (KI) dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD)
dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI). Rumusan Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut:
a. kelompok
1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
b. kelompok
2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3
d. kelompok
4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4
Berikut
akan dijabarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran
Sosiologi di SMA.
Tabel 3.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD)
Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kurikulum
2013
Kelas X
Kompetensi Inti
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Memperdalam
nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
|
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
2.1 Mensyukuri
keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Kuasa
2.2 Merespon
secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
|
3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
|
3.1 Mendeskripsikan
fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat
3.2 Menerapkan
konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu,
antara individu dan kelompok serta
antar kelompok
3.3 Menganalisis
berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
memahami hubungan sosial di masyarakat
3.4 Menerapkan
metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala sosial
|
4.
Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
|
4.1 Melakukan
kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai
gejala sosial yang terjadi di masyarakat
4.2 Melakukan
kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta
antar kelompok
4.3 Melakukan
kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali
berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4 Menyusun
rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta
mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
|
Kelas XI
Kompetensi Inti
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Memperdalam
nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung
tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
|
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk
memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial
2.2 Menunjukkan
sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial
|
3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
|
3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji
pengelompokkan sosial dalam masyarakat
3.2 Mengidentifikasi berbagai permasalahan
sosial yang muncul dalam masyarakat
3.3 Memahami penerapan prinsip-prinsip
kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk menciptakan kehidupan harmonis
dalam masyarakat
3.4 Menganalisis potensi-potensi terjadinya
konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta
penyelesaiannya
3.5 Menerapkan metode penelitian sosial
berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan
penyelesaiannya
|
4.
Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
|
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi
tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi
4.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi
mengenai permasalahan sosial yang muncul di masyarakat
4.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan
yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
4.4 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi
tentang konflik dan kekerasan serta upaya penyelesaiannya
4.5 Merancang, melaksanakan dan menyusun
laporan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan
dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya
dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
|
Kelas XII
Kompetensi Inti
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.2 Membuka
wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai keagamaan
dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban
|
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
2.1 Mengembangkan kemampuan penyesuaian diri
terhadap perubahan sosial
2.2 Menunjukkan
rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong
partisipasi dalam mengatasinya
|
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
3.1 Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang
ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat
3.2 Mendeskripsikan berbagai permasalahan
sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh
globalisasi
3.3 Menganalisis ketimpangan sosial sebagai
akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
3.4 Menerapkan strategi pemberdayaan komunitas
dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh
globalisasi
3.5 Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam
menyikapi ketimpangan sosial
|
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
|
4.1 Melakukan
kajian, pengamatan dan diskusi dalam perubahan sosial dan akibat yang
ditimbulkannya
4.2 Melakukan
kajian, pengamatan dan diskusi tentang berbagai permasalahan sosial yang
disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.3 Mengolah
hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari
perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
4.4 Merancang,
melaksanakan dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan
nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.5 Memaparkan
inisiatif, usulan, alternatif dan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi aksi
pemberdayaan komunitas
|
Langganan:
Postingan (Atom)
-
TEORI KONFLIK Istilah konflik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti percekcokan, perselisihan, pertentangan. Menurut asal k...