Kamis, 14 Agustus 2014

MASYARAKAT CYBER

MASYARAKAT CYBER
A.Cybercommunity 1. Masyarakat global dan Pembentukan Cybercommunity Community-masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hokum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi

PERSPEKTIF SOSIOLOGI MENGENAI PERCERAIAN

PERSPEKTIF SOSIOLOGI MENGENAI PERCERAIAN
Pola Pencegahan Terjadinya Perceraian dan Mengatasi Masalah Perkawinan Dalam sistem keluarga goode mengemukakan ada beberapa pola pencegahan terjadinya perceraian: 1. Pola pertama adalah dengan cara merendahkan atau menekan keinginan-keinginan individu tentang apa yang bisa diharapkan dari sebuah perkawinan. 2. Pola kedua adalah dengan cara menanamkan nilai yang tidak mementingkan hubungan kekerabatan daripada hubungan suami-istri dalam

Verifikasi dan validasi peserta didik untuk persiapan UN tahun 2014 2015

Diposting Tanggal: 12 Agustus 2014


Informasi mengenai verifikasi dan validasi peserta didik SMA, SMK, dan SMLB
  • Data peserta didik untuk ujian nasional tahun 2014/1015 akan diambil oleh Puspendik dari data base yang ada pada PDSP, sementara PDSP akan melakukan mengumpulan data nya dari Dapodikdas dan Dapodikmen, siswa peserta ujian nasional yang akan dilakukan verval adalah siswa yang telah mempunyai NISN
  • Bagi siswa yang belum mempunyai NISN diharapkan agar segera memasukan datanya kedalam dapodik khususnya siswa kelas VI, IX dan XII, dan akan diberikan NISN oleh PDSP

SISTEM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP BERBAGAI SUKU DI INDONESIA

SISTEM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP
BERBAGAI SUKU  DI INDONESIA 

A. Peralatan dan Perlengkapan Dapur                                                                                                       1. Suku Batak                                                                                                                                            a. Panutuan dan Tutu                                                                                                                                  Panutuan dan Tutu adalah alat untuk menggiling bumbu dapur. Panutuan dan Tutu terbuat dari batu atau kayu. Panutuan adalah wadah tempat bumbu akan digiling, sedangkan Tutu adalah batu atau kayu penggiling bumbu itu. Tutu ini dinamai juga Papene.                                                                    b. Papene 
Papene adalah Sapa kecil tanpa kaki. Besarnya sekitar ± 30-40 cm. Biasanya Papene ini digunakan pada kesempatan sehari-hari. 
c.Hansung atau Hiong
 adalah bejana untuk mengambil air dari sumber air (sumur, pancuran atau sungai) dan sekaligus tempat penyimpanannya. Hansung atau Hiong adalah tabung besar yang terbuat dari bambu besar dengan ruas buku yang panjang.Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapi kadang-kadang tidak.Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisan atau ukiran mitis.Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansung atau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan tuak.

Jumat, 08 Agustus 2014

JADWAL PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU TRIWULAN I, II, III, IV TAHUN 2014



JADWAL PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU
TRIWULAN I, II, III, IV TAHUN 2014




Penyaluran Tunjangan Profesi Guru atau tunjangan sertifikasi guru tahun 2014 akan segera direalisasikan setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor : 61/PMK.07/2014. Berdasarkan pasal 4, PMK Nomor : 61/PMK.07/2014 tentang Pedoman umum dan alokasi tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah kepada Daerah provinsi, Kabupaten dan Kota tahun Anggaran 2014, penyaluran atau pencairan tunjangan profesi / sertifikasi guru dilakukan secara triwulanan dengan mekanisme pemindahan buku dari Rekening Kas Umum Negara Ke Rekening Kas Umum Daerah, yaitu: 

KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA



KURIKULUM 2013
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA

Setiap mata pelajaran memiliki struktur kurikulum yang dapat memberikan ciri atau karakteristik tertentu sehingga membedakannya dengan mata pelajaran lain. Begitu pula halnya dengan Sosiologi. Pada kurikulum 1984 mata pelajaran Sosiologi masih digabung/ disatukan dengan mata pelajaran Antropologi, sedangkan mulai Kurikulum 1994 mata pelajaran Sosiologi sudah terpisah dari mata pelajaran Antropologi.
Untuk melacak kurikulum pembelajaran Sosiologi di SMA sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada periode tertentu bukanlah perkara mudah – khususnya Kurikulum 1984 dan Kurikulum 1994. Ketersediaan dokumen penunjang kurikulum yang seharusnya dapat di akses, misalnya melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dokumen tersebut diperlukan agar diperoleh keterangan atau informasi yang lengkap mengenai bagaimana tujuan pembelajaran Sosiologi di sekolah menengah didesain dan diimplementasikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada periode tertentu. Berdasarkan hasil penelusuran, informasi mengenai tujuan pembelajaran Sosiologi pada Kurikulum 1984 (GBPP 1987) dan Kurikulum 1994 (GBPP 1999) diperoleh melalui pengantar yang ada di buku teks Sosiologi SMA/ SMU. Sedangkan tujuan pembelajaran Sosiologi pada Kurikulum 2004, Kurikulum 2009, dan Kurikulum 2013 diperoleh melalui dokumen resmi yang dikeluarkan Depdiknas/ Kemdikbud baik cetak maupun online.
Bersumber dari kurikulum yang berlaku pada periode tertentu (seperti telah disebutkan di atas), maka beberapa karakteristik, tujuan pembelajaran, dan fungsi pengajaran Sosiologi di SMA dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Kurikulum 1984 (GBPP 1987)
Kurikulum 1984 menjadi awal mula Sosiologi sebagai disiplin ilmu diajarkan secara formal di sekolah menengah sebagai mata pelajaran dalam program atau kelompok ilmu sosial di Indonesia. Dalam Kurikulum 1984, mata pelajaran Sosiologi masih digabung dengan mata pelajaran Antropologi. Berdasarkan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) Bidang Studi Sosiologi dan Antropologi yang telah disempurnakan, bertujuan untuk:
a.       mengembangkan kepekaan menganalisa kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang berperan dalam kenyataan sosial yang dihadapinya, melalui pemahaman mengenai realita kehidupan sosial dan dinamika manusia sebagai makhluk sosial dengan kebudayaan sebagai pedoman hidupnya
b.      pemahaman mengenai kewajaran dari keaneka ragaman, kesamaan dan kesejajaran budaya di kalangan kelompok-kelompok etnis dan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan lainnya
c.       pemahaman mengenai peranan dan perkembangan kebudayaan nasional bagi bangsa Indonesia
d.      kemampuan mengidentifikasi kendala-kendala dan pendorong-pendorong (stimulant) sosial budaya terhadap pembangunan

2.      Kurikulum 1994 (GBPP 1999)
Berdasarkan Kurikulum SMU dan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) 1994 yang disempurnakan berdasarkan Suplemen GBPP 1999, dijelaskan bahwa Sosiologi di Sekolah Menengah Umum merupakan pengetahuan mengenai hubungan-hubungan sosial warga masyarakat dalam kedudukan dan peran masing-masing, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari dan mempengaruhi masalah sosial, perubahan sosial budaya, dan masalah-masalah sosial-budaya yang berkaitan dengan proses adaptasi manusia dengan lingkungannya.
Tujuan pengajaran Sosiologi sesuai Kurikulum 1994 adalah untuk mengembangkan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi perbedaan-perbedaan di masyarakat, perbedaan kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial-budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari (Waridah, Sukardi, Sunarto, 2001; Trijono, Suharko, 1998). Dengan demikian, pengajaran Sosiologi di SMU mempunyai fungsi, yaitu:
a.       menanamkan kesadaran dan pemahaman tentang kemajuan masyarakat dan kebudayaan, serta adanya perbedaan-perbedaan situasi sosial (kedudukan dan peran sosial) yang mempengaruhi sikap dan perilaku sosial warga masyarakat tertentu;
b.      mengembangkan sikap saling menghargai dan memupuk solidaritas sosial untuk mencapai ketertaturan dalam masyarakat, menuju kepada terbentuknya masyarakat madani Indonesia (masyarakat sipil Indonesia).
c.       memahami seluk beluk masyarakat dan pola-pola interaksi yang terjadi di dalamnya, dalam rangka memahami diri sendiri dan masyarakat tempat individu berada

3.      Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi/ KBK)
Dalam Kurikulum 2004 atau yang dikenal dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), disebutkan bahwa Sosiologi sebagai sebuah ilmu sosial, sudah sepantasnya berada di posisi terdepan dalam upaya bersama-sama melalui pemikiran kritis dan memberikan alternatif-alternatif teoritis dalam menjawab tantangan yang ada sekarang dan di masa depan (Mu’in, 2005). Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi ini, pengajaran Sosiologi di SMA berfungsi meningkatkan kemampuan berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam keragaman realitas sosial dan budaya berdasarkan etika. Sedangkan tujuan pengajaran Sosiologi di SMA mencakup dua sasaran sebagai berikut:
a.       secara kognitif bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar Sosiologi agar siswa mampu memahami dan menelaah secara nasional komponen-komponen dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai sistem
b.      secara praktis bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Bila dibandingkan dengan Kurikulum 1994 dan Suplemen GBPP 1999, maka mulai  Kurikulum 2004 ini pengajaran Sosiologi sudah diorganisasikan dalam bentuk struktur kurikulum berdasarkan pada standar isi dan standar proses, yang terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Berikut penjabaran SK dan KD mata pelajaran Sosiologi sesuai dengan kelas masing-masing

Tabel 1.
Standar Isi Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi
Mata Pelajaran Sosiologi SMA
Kelas
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
X
Menganalisis nilai dan norma dalam membentuk keteraturan hidup bermasyarakat
1.1         Menganalisis peranan Sosiologi-Antropologi dalam mengkaji masyarakat sebagai sistem sosial budaya yang dinamis
1.2         Menganalisis interaksi sosial sebagai dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika sosial budaya
1.3         Menganalisis proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
1.4         Menganalisis terjadinya perilaku menyimpang
XI
Menganalisis berbagai faktor penyebab konflik sosial dan dampaknya serta memberikan alternatif pemecahannya
1.1          Menganalisis konflik dan integrasi sosial
1.2         Menganalisis bentuk-bentuk struktur sosial
1.3         Menganalisis konsekuensi perubahan struktur sosial
1.4         Menganalisis dinamika kebudayaan
1.5         Mengembangkan sikap dalam masyarakat multikultural
XII
Menerapkan berperilaku yang tepat dalam menghadapi pengaruh atau tantangan perubahan sosial
1.1          Menganalisis mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budaya
1.2          Menganalisis perubahan sosial budaya di masyarakat
1.3          Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang perubahan sosial budaya
Sumber: Depdiknas, 2003

4.      Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai  ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoretis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab  tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan otonomi,  penegakan HAM,  good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.
Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari.  Materi pelajaran mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat. Mata pelajaran Sosiologi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS, sedangkan pada  tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.
Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.       Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai dengan terciptanya integrasi sosial
b.      Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat
c.       Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengah (SMA) dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.
Standar Isi Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP)
Mata Pelajaran Sosiologi SMA

Kelas  X,  Semester 1 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
1.1  Menjelaskan fungsi  sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
1.2  Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
1.3  Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial
Kelas  X,  Semester 2 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Menerapkan nilai dan norma
dalam proses pengembangan 
kepribadian
2.1   Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian 
2.2   Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial 
2.3   Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat

Kelas  XI,  Semester 1 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial
1.1  Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
1.2  Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat
1.3  Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial

Kelas  XI,  Semester 2 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Menganalisis kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural 
2.1   Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
2.2   Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
2.3   Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Kelas  XII,  Semester 1 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami dampak perubahan  sosial
1.1  Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat
1.2  Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
2.      Memahami lembaga sosial
2.1  Menjelaskan hakikat lembaga sosial
2.2   Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial 
2.3  Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial

Kelas  XII,  Semester 2 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.      Mempraktikkan metode penelitian sosial 
3.1  Merancang metode penelitian sosial  secara sederhana
3.2  Melakukan penelitian sosial secara sederhana
3.3  Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana

5.      Kurikulum 2013 (K-13)
Kurikulum 2013 khususnya untuk jenjang SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok  Peminatan, pilihan Lintas Minat, dan/atau pilihan Pendalaman Minat. Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai UN  SMP/MTs  dan/atau  rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau  hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA.
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan antara lain: (a) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (b) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu: Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Sosiologi masuk dalam kelompok mata pelajaran peminatan. Artinya, jika sejak kelas X (di mana peserta didik memulai pendidikan di tingkat SMA) tidak mengambil peminatan sosial, maka siswa tersebut tidak akan mempelajari Sosiologi selama menempuh pendidikan di jenjang SMA, karena Sosiologi termasuk dalam kelompok peminatan sosial. Dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya, Sosiologi termasuk dalam mata pelajaran wajib untuk kelas X. Sedangkan untuk kelas XI dan XII, jika siswa memilih/ mengambil program ilmu sosial, maka mereka sudah pasti akan mempelajari mata pelajaran Sosiologi.
Penjelasan lebih lanjut terkait struktur kurikulum SMA dapat diketahui dari Salinan Lampiran Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Struktur kurikulum terdiri atas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI). Rumusan Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut:
a.       kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
b.      kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2 
c.       kelompok  3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3
d.      kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan  dalam rangka menjabarkan KI-4
Berikut akan dijabarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sosiologi di SMA.
Tabel 3.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kurikulum 2013

Kelas X
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1    Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1    Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa  
2.2    Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1    Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial  yang terjadi di masyarakat 
3.2    Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta  antar kelompok 
3.3    Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat
3.4    Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala sosial
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1    Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat
4.2    Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok  
4.3    Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4    Menyusun rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual


Kelas XI
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1      Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1   Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial
2.2   Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial


3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1  Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat 
3.2  Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat 
3.3  Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat 
3.4  Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya
3.5  Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1  Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi  
4.2  Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi mengenai permasalahan sosial yang muncul di masyarakat
4.3  Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
4.4  Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang konflik dan kekerasan serta upaya penyelesaiannya
4.5  Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual

Kelas XII
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2      Membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1   Mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial
2.2   Menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya


3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik esuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1  Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat
3.2  Mendeskripsikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.3  Menganalisis ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi 
3.4  Menerapkan strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.5  Mengevaluasi aksi pemberdayaan  komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1    Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi dalam perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya
4.2    Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.3    Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
4.4    Merancang, melaksanakan dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.5    Memaparkan inisiatif, usulan, alternatif dan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi aksi pemberdayaan komunitas